Blah blahh Let the mouth talk

Yeahh. I was like this when I suddenly got emotional.

Sekadar coretan dari hati yang tidak boleh diluah dari mulut dan sekadar tertulis di sini.

Well. I doubt everyone have their own things to say, but maybe because of some circumstances, we just keep it in mind. Same goes to me.

Common says, but give a truly meaning to it. Jodoh, rezeki, hidup, mati semua di tangan Allah. Itu yang pasti. Sampai bila-bila. Kita manusia sangat lemah, sampai mahu bernafas untuk sesaat pon, perlu izin dariNya. Itu contoh kebesaran Allah yang terkadang kita terlupa. Manusia alpa. Ya.
Sebenarnya terkadang kita sedar, cumanya kita buang perasaan itu. Menafikan. Mungkin itu perkataan terbaik. Dan apabila kita mula ditekan dengan kesempitan, baru kita kembali tersedar. Aduh, betapa lemahnya aku ini Tuhan tanpa belas kasihanMu.

Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akhbar.

Itu tanda kasih Allah pada kita. 
K.A.S.I.H nya penciptamu, tidak akan sama kasihnya ibu, bapa, suami, isteri, anak, keluarga, kawan kepadamu. KasihNya luar biasa tiada tandingnya.


Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akhbar.

Maaf kata, aku pon cuma insan biasa. Hati lembut, selembut tisu. Hati tisu kata orang. Bila dirobek, koyak la ia. Aku pernah terasa hati. I bet you also have feel it. Betul kata pujangga, 'kata-kata itu lebih tajam dari pisau' hingga mampu mengguris hati tisu ku ini. Aceh.

Fikiran manusia memang tak terjangkau. Terkadang tertanya-tanya apa yang mereka fikirkan. Aku lah, tak tahu orang lain. Bila bercakap, mungkin terlupa diri seketika. Aku agak.

Rezeki itu dari Allah s.w.t, penciptamu. Rezeki itu bukan dari kau manusia yang lemah, kau cumalah perantara Tuhan dan manusia lain. Jangan pernah berkata, "aku bagi kau kerja, supaya kau dapat makan". "Kalau bukan sebab aku, tak makan la kau anak beranak". "Sebab aku lah, dia dapat kerja, sambung belajar, dan lain-lain". Astaghfirullah al azim. No no. Stop it. Yang memberi rezeki itu, Allah. Kita manusia, hanya perantara, orang tengah dari Allah kepada manusia. Aku akui, terkadang aku pon pernah terlintas dalam hati, "sebab akulah dia dapat..." harap-harap tidak pernah, dan tidak akan keluar dari mulut ku ini.

Aku menulis bukan ingin mengatakan betapa sempurnanya aku. Aku bukan ustazah, bukan pelajar dari sekolah agama.  Jauh sekali untuk menyampaikan ceramah malah mengkritik. Mungkin sebab digerakkan oleh Allah, dan dengan pengalaman hidupku yang baru sedikit ini, aku menulis dengan harapan yang membaca entri ini dapat merasa sesuatu. Aku juga ibarat budak baru mengenal A.B.C mahu belajar tentang kehidupan. Masih banyak yang kita tidak tahu tentang kehidupan.

Aku pon sering merasa jatuh kecundang, tapi percaya dan yakinlah. Allah lebih tahu. Do your part, and lets Allah do the rest. Tanam dalam diri, rezeki Allah yang bagi, dan rezeki Allah ada di mana-mana. Usaha dan doa. Be positive, and leave all the negative things behind. Then you will freely move forward.

Insyaallah.

Akhir kata, minta maaf kalau ada salah silap jika terguris hati. Mianhae saranghaeyo ♡♡♡ 

Comments

Popular posts from this blog

Sinilou Kibambangan Waterpark

Backpackers Day 5 at Seoul, South Korea

Backpackers Day 1 at Seoul, Korea